- Bad Search
>> contoh web yang bad search : www.motogp.com
Hasil
dengan kata pencarian “Casey Stuner”
Hasil
dengan kata kunci pencarian “Casey Stoner”
Dalam contoh website dari Official
Website MotoGP ini fungsi search di dalam site hanya dapat mencari kata yang
sama dengan yang dituliskan user dalam kotak pencarian. Saat saya mencoba
mencari Casey Stoner dengan ejaan yang salah, yakni Casey
Stuner tidak ada satu pun result yang menyatakan bahwa dalam site
tersebut ada Casey atau Stuner atau Casey Stuner. Dalam search usability
tersebut juga tidak dilengkapi dengan pengoreksi kata. Sehingga sesorang yang
salah dalam pengetikan harus menulisnya sesuai dengan ejaan yang benar. Lalu
bagaimana jika user lupa dengan penulisan yang benarnya?
>> Contoh Web yang Good Search :
Website dari Tokyo University
merupakan salah satu contoh website dengan search usability yang baik. Di sana
terdapat pengkoreksian kata ketika user lupa cara penulisan atau salah dalam
pengetikan. Di sana muncul “Did you mean: ?” bermaksud membenarkan ejaan dari
kata kunci pencarian user dan dimunculkan page-page yang memang punya frekuensi
paling sering dikunjungi. Dan tentunya hal ini sangat membantu pengguna.
2. PDf Files for OnLine Reading
>> contoh pdf files for OnLine Reading
Pada website tersebut ketika saya
mengklik link “Examples of Activities …” yang keluar adalah PDF file di dalam
page yang sama dengan yang sedang say abaca. Tentu hal ini sangat tidak nyaman
bagi user yang sedang menjelajahi sebuah web karena tiba-tiba muncul file .pdf
dengan huruf yang tipis dan kecil juga panjangnya nerhalaman-halaman, sekaligus
membuat user harus berpindah dari scroll bar-nya.
>> Contoh
web dengan solusi lain selain PDF
Website di atas merupakan contoh
yang baiknya. Kenapa saya bilang ini lebih baik disbanding website sebelumnya?
Karena dia tidak membawa saya ke dalam file PDF, website ini tetap menamppilkan
kepada saya file html yang masih nyaman untuk dibaca. Dan website ini pun
menyedikan cara alternatif yang lain jika menurut kita ini terlalu panjang dan
kita ingin memiliki hasil cetaknya tanpa melalui PDF File terlebih dahulu
seperti website sebelumnya.
3. Not Changing The Colors of Visited Links
>> contoh
web yang tidak mengganti link yang sudah dikunjungi
Salah satu kesalahan yang paling
sering ditemukan ketika saya membuak website adalah tidak ada penanda berupa
perbedaan warna atau apapun yang membuat saya tidak tahu pasti link-link mana
saja yang sudah saya buka. Ini cukup membingungkan apalagi jika kita sampai
kembali lagi ke page yang sudah pernah kita buka dan kita tidak menemukn
informasi yang dicari di page tersebut.
>> contoh
web yang mengganti warna link yang sudah dikunjungi user
Sementara pada website ini, ada
perubahan warna dari link mana yang sudah kita buka, yang sedang kita buka dan
apa yang belum kita buka. Tentunya hal ini akan sangat membuat user nyaman saat
menjelajahi isi sebuah web.
4. Non Scannable Text
>> yang
penuh dengan text
Website tersebut merupakan contoh
yang buruk karena penuh dengan tulisan yamg memaksa user untuk membaca
informasi tentang Catastrophic Insurance. Ingat bahwa “Jangan pernah membuat
user berpikir terlalu keras!” atau user akan lebih memilih untuk meninggalkan
website tersebut. User lebih senang dengan melakukan banyak klik dibandingkan
harus membaca tulisan yang panjang seperti itu. Lagi pula, user membaca website
dengan teknik scanning bukan membaca secara keseluruhan. Jadi,
buat user merasa nyaman dengan menyajikan informasi di point-point. Karena
bagi user lebih baik banyak mengklik dalam menjelajahi sebuah web dibandingkan
dengan membaca teks yang panjang seperti contoh web di atas.
>> contoh web yang menggunakan alternatif lain untuk text yang
panjang
Jika mengklik salah satunya akan
muncul informasi yang kita cari,. Membaginya ke dalam beberapa pont penting
lebih baik dibanding menumpukkannya dalam satu halaman yang panjang tanpa
poin-poin. User akan malas membaca teks yang begitu panjang, dan lebih memilih
banyak mengklik disbanding membaca. User menggunakan teknik scanning dalam
membaca informasi di website bukan membaca keseluruhan isi web. Jadi,
kita harus buat user senyaman mungkin dan lebih cepat dalam menemukan informasi
yang dia cari.
5. Menggunakan Fixed Font Size sehingga Menyulitkan Pembaca
>> contoh
web yang menggunakan fixed font
Untuk sebuah website tidak
diperlukan Font Size pasti. Harus ada fasilitas lain untuk user yang telah
berusia lebih dari 40 tahun dan ingin membuka website anda. Salah satu contoh
yang tidak memperhatikan bagaimana user si usia tersebut membaca site ini
adalah www.topgolf-store.com.
Saya mencoba mengubah font size ari menu Option Web Browser saya dan ternyata
tidak ada perubahan pada website ini. Lain halnya ketika saya membuka www.useit.com yang telah merubah font size-nya mengikuti option di Web Browser
saya. Dan ketika font size-nya saya kecilkan pun, www.useit.com ikut merubah tampilan font-nya menjadi sangat kecil dan
lebih banyak informasi yang dapat ditampilkan dalam satu layar. Fungsi ini
seolah sama dengan “Ctrl”+”+” dan “Ctrl”+”-“ yang berfungsi untuk memperbesar
dan memperkecil keseluruhan isi page seperti fungsi dari Zoom In dan Zoom Out,
namun kenyataannya fungsi ini berbeda dengan kedua hal tersebut.
Mungkin ada yang beranggapan untuk
apa lagi kita memakai fungsi ini, toh sekarang sudah ada “Ctrl”+”+” dan
“Ctrl”+”-“ ? menurut saya, designer harus memberikan banyak alternative
terhadap user dan tentunya memang diharapkan untuk kenyamanan user.
>> Contoh yang baik
http://www.useit.com/alertbox/9605.html
Setelah ukuran font diubah menjadi
sangat besar, maka hanya sejumlah informasi ini yang akan ditampilkan di web
browser anda, selanjutnya anda harus melakukan scroll.
Setelah
ukuran font diubah menjadi sangat kecil dan akan menjadi sangat banyak
informasi yang ditampilkan dalam web browser anda.
6. Page Tilte with Low Search Egine Visibility
>> Contoh yang buruk
Salah satu kesalahan yang sering
kali dilakukan para designer web adalah masih memakai kata-kata yang umum dalam
tagline mereka, seperti “Welcome”. Bahkan ada beberapa website yang masih
memakai kata-kata yang umum seperti welcome tersebut di dalam penulisan Title
ID di Home page, dan tentu hal ini yang sangat disayangkan. Karena selain akan
menyulitkan search engine untuk mencari website anda, anda juga telah
menyia-nyiakan 7 karakter dari 66 karakter yang disediakan untuk tagline di
search engine. Jadi, sebisa mungkin hindari kata “welcome” atau apapun yang
lazim digunakan, akan lebih baik langsung disebutkan nama perusahaan yang anda
buatkan websitenya.
>> Contoh yang baik : www.pmi-jakarta.org
Website ini langsung menyebutkan
nama instansi di Title ID tanpa kata-kata pendahulunya yang dianggap umum.
Website ini juga memberikan tagline yang memang menggambarkan apa isi
keseluruhan dari page tersebut, yakni “Darah Sumber Kehidupan”. Satu hal yang
perlu diperhatikan adalah tagline berbeda dengan motto instansi. Tagline
menjelaskan apa isi dari page tersebut sedangkan motto adalah kaidah yang harus
dipegang oleh sebuah instansi dalam pekerjaannya.
7. Jangan buat tampilan seperti iklan
>> Contoh yang buruk
Buka kapanlagi.com untuk mencari
berita? Mengecewakan. Karena saat mengklik menu “berita” yang keluar adalah
iklan Syahrini dan harus menunggu 15 detik untuk ke page selanjutnya. Yang mau
saya cari berita bukan iklan Syahrini! Dan setelah menunggu 15 detik lalu apa
yang terjadi? Berita yang muncul sedikit sekali dan malah page-nya penuh dengan
iklan yang bergerak-gerak, berganti gambar, dan lain-lain. Lalu apa yang akan
dilakukan oleh user saat menemukan web seperti ini?? Tinggalkan saja webnya!
Oleh karena itu, janganlah membuat
website yang dimana-mana penuh dengan iklan yang berganti-ganti gambar atau
bergerak-gerak atau berkelap-kelip karena tetap saja user akan malas melihatnya
dan memilih untuk tidak menghiraukannya.maka jangan buat sesuatu di web anda
dengan tampilan seperti iklan-iklan tersebut.
>> Contoh tampilan yang baik
Ini salah satu contoh baiknya.
Ketika anda ingin mencari berita, di website ini disediakan pilihan news yang
anda inginkan. Dan satu hal yang lebih membuat web ini nyaman adalah tidak ada
penempatan iklan yang terlalu banyak dan tata letaknya yang rapih, tidak ada
iklan yang muncul di sana-sini.
8. Ikuti Conventions
>> Contoh yang buruk http://www.joglosemar.co.id/welcome.html
“Innovate
when you know you have a better idea (and everyone you show it to says “Wow!”),
but take advantage of conventions when you don’t.” (Roger Black, Don’t
Make me Think)
Sebuah home page dari website harus
memenuhi peratanyaan standar dari user, seperti :
- Where is the button?
- What should I do first?
- Where am I?
- Which is clickable?
- What can I get in here?
Dan website ini tidak menjawab semua
pertanyaan saya, sangat membingungkan berada dalam website ini. Apa maksudnya
website ini? Apa yang bias saya cari di sini? Kotak search saja tidak
ada! Dan ternyata ada beberapa yang bias diklik di web ini. Saya ambil contoh
mengklik tulisan “Welcome to Indonesia”. Dan saya pindah halaman. Terbuka page
yang sangat panjang penuh dengan teks dan tanpa ada button yang terlihat oleh
saya. Sampai kepada bagian akhir page baru ada tulisan “back to home” .. Hal
ini sangat memusingkan bagi user. Berinovasilah ketika anda yakin anda memiliki
ide yang lebih baik dimana banyak orang akan mengatakan Wow!! Tapi jika anda
tidak yakin , sebaiknya ikuti saja Konvensi-nya.
Website PELNI ini termasuk
mengikkuti Conventions menurut saya, karena :
- Sangat jelas yang mana section dan subsection serta clickable.
- Pembedaan warna membuat user lebih mudah menggunakan web site ini dan pengelompokkannya memudahkan user mencari info yang diinginkan.
- Apa yang ada di home page sangat bermanfaat untuk user yang ingin bepergian dengan PELNI dan ingin tahu lebih jauh tentang pelayanan PELNI saat ini.
9. Opening New Browser Window
>> Contoh yang buruk :
http://www.indonesia.travel/en/destination/456/solo-surakarta/review
Pada website ini ketika kita ingin
memberikan review tentang suatu tempat weisata, kita harus login facebook
terlebih dahulu. Tapi kenapa harus di window baru? Kenapa tidak membuka tab
baru saja?
Membuka tab baru lebih meudahkan
user untuk berpindah ke page sebelumnya karena dapat dengan mengarahkan ke tab
sebelahnya. Lain halnya dengan membuka window yang baru, akan sangat sulit bagi
user untuk pindah ke page sebelumnya.
>>Contoh yang baik : http://www.transstudiobandung.com/index.html
Dalam website ini ketika mengklik
icon facebook, maka akan terbuka tab baru untuk membuka facebook. Kondisi ini
akan membuat user lebih nyaman, karena dia pnya pilihan untuk pindah ke page
sebelumnyad dengan mudah.
10. Not Answering User Questions
Bagi saya website ini membingungkan
karena tidak ada tagline yang jelas tentang apa isi dari page tersebut, Dan
Title ID adalah The Velvel Shop, kata Shop membuat saya berpikir ini adalah
salah satu tempat belanja online namun ternyata tidak. Tidak ada barang-barang
yang dijual di website ini, hanya ada pemain-pemain music dan foto-foto. Dan
tidak ada search box yang membuat saya bertanya apakah yang harus saya lakukan
pertama kali? Dan tidak ada pilihan untuk searching hanya ada pilihan
untuk browsing.
No comments:
Post a Comment