Pages

SELAMAT DATANG (WELCOME)

Thursday, April 25, 2013

Kesalahan Dalam Web Design



  1. Bad Search
                  >>  contoh web yang bad search : www.motogp.com
Hasil dengan kata pencarian “Casey Stuner”
Hasil dengan kata kunci pencarian “Casey Stoner”
Dalam contoh website dari Official Website MotoGP ini fungsi search di dalam site hanya dapat mencari kata yang sama dengan yang dituliskan user dalam kotak pencarian. Saat saya mencoba mencari Casey Stoner dengan ejaan yang salah, yakni Casey Stuner tidak ada satu pun result yang menyatakan bahwa dalam site tersebut ada Casey atau Stuner atau Casey Stuner. Dalam search usability tersebut juga tidak dilengkapi dengan pengoreksi kata. Sehingga sesorang yang salah dalam pengetikan harus menulisnya sesuai dengan ejaan yang benar. Lalu bagaimana jika user lupa dengan penulisan yang benarnya?
               >> Contoh Web yang Good Search :
Website dari Tokyo University merupakan salah satu contoh website dengan search usability yang baik. Di sana terdapat pengkoreksian kata ketika user lupa cara penulisan atau salah dalam pengetikan. Di sana muncul “Did you mean: ?” bermaksud membenarkan ejaan dari kata kunci pencarian user dan dimunculkan page-page yang memang punya frekuensi paling sering dikunjungi. Dan tentunya hal ini sangat membantu pengguna.

2. PDf Files for OnLine Reading
           >> contoh pdf files for OnLine Reading
Pada website tersebut ketika saya mengklik link “Examples of Activities …” yang keluar adalah PDF file di dalam page yang sama dengan yang sedang say abaca. Tentu hal ini sangat tidak nyaman bagi user yang sedang menjelajahi sebuah web karena tiba-tiba muncul file .pdf dengan huruf yang tipis dan kecil juga panjangnya nerhalaman-halaman, sekaligus membuat user harus berpindah dari scroll bar-nya.
     >> Contoh web dengan solusi lain selain PDF
Website di atas merupakan contoh yang baiknya. Kenapa saya bilang ini lebih baik disbanding website sebelumnya? Karena dia tidak membawa saya ke dalam file PDF, website ini tetap menamppilkan kepada saya file html yang masih nyaman untuk dibaca. Dan website ini pun menyedikan cara alternatif yang lain jika menurut kita ini terlalu panjang dan kita ingin memiliki hasil cetaknya tanpa melalui PDF File terlebih dahulu seperti website sebelumnya.

3. Not Changing The Colors of Visited Links
      >> contoh web yang tidak mengganti link yang sudah dikunjungi
Salah satu kesalahan yang paling sering ditemukan ketika saya membuak website adalah tidak ada penanda berupa perbedaan warna atau apapun yang membuat saya tidak tahu pasti link-link mana saja yang sudah saya buka. Ini cukup membingungkan apalagi jika kita sampai kembali lagi ke page yang sudah pernah kita buka dan kita tidak menemukn informasi yang dicari di page tersebut.
     >> contoh web yang mengganti warna link yang sudah dikunjungi user
Sementara pada website ini, ada perubahan warna dari link mana yang sudah kita buka, yang sedang kita buka dan apa yang belum kita buka. Tentunya hal ini akan sangat membuat user nyaman saat menjelajahi isi sebuah web.

4.  Non Scannable Text
      >> yang penuh dengan text
Website tersebut merupakan contoh yang buruk karena penuh dengan tulisan yamg memaksa user untuk membaca informasi tentang Catastrophic Insurance. Ingat bahwa “Jangan pernah membuat user berpikir terlalu keras!” atau user akan lebih memilih untuk meninggalkan website tersebut. User lebih senang dengan melakukan banyak klik dibandingkan harus membaca tulisan yang panjang seperti itu. Lagi pula, user membaca website dengan teknik scanning  bukan membaca secara keseluruhan. Jadi, buat user merasa nyaman dengan menyajikan informasi di point-point. Karena bagi user lebih baik banyak mengklik dalam menjelajahi sebuah web dibandingkan dengan membaca teks yang panjang seperti contoh web di atas.
         >> contoh web yang menggunakan alternatif lain untuk text yang panjang
Jika mengklik salah satunya akan muncul informasi yang kita cari,. Membaginya ke dalam beberapa pont penting lebih baik dibanding menumpukkannya dalam satu halaman yang panjang tanpa poin-poin. User akan malas membaca teks yang begitu panjang, dan lebih memilih banyak mengklik disbanding membaca. User menggunakan teknik scanning dalam membaca informasi di website bukan membaca keseluruhan isi web. Jadi,  kita harus buat user senyaman mungkin dan lebih cepat dalam menemukan informasi yang dia cari.

5. Menggunakan Fixed Font Size sehingga Menyulitkan Pembaca
     >> contoh web yang menggunakan fixed font
Untuk sebuah website tidak diperlukan Font Size pasti. Harus ada fasilitas lain untuk user yang telah berusia lebih dari 40 tahun dan ingin membuka website anda. Salah satu contoh yang tidak memperhatikan bagaimana user si usia tersebut membaca site ini adalah www.topgolf-store.com. Saya mencoba mengubah font size ari menu Option Web Browser saya dan ternyata tidak ada perubahan pada website ini. Lain halnya ketika saya membuka www.useit.com yang telah merubah font size-nya mengikuti option di Web Browser saya. Dan ketika font size-nya saya kecilkan pun, www.useit.com ikut merubah tampilan font-nya menjadi sangat kecil dan lebih banyak informasi yang dapat ditampilkan dalam satu layar. Fungsi ini seolah sama dengan “Ctrl”+”+” dan “Ctrl”+”-“ yang berfungsi untuk memperbesar dan memperkecil keseluruhan isi page seperti fungsi dari Zoom In dan Zoom Out, namun kenyataannya fungsi ini berbeda dengan kedua hal tersebut.
Mungkin ada yang beranggapan untuk apa lagi kita memakai fungsi ini, toh sekarang sudah ada “Ctrl”+”+” dan “Ctrl”+”-“ ? menurut saya,  designer harus memberikan banyak alternative terhadap user dan tentunya memang diharapkan untuk kenyamanan user.
Setelah ukuran font diubah menjadi sangat besar, maka hanya sejumlah informasi ini yang akan ditampilkan di web browser anda, selanjutnya anda harus melakukan scroll.
Setelah ukuran font diubah menjadi sangat kecil dan akan menjadi sangat banyak informasi yang ditampilkan dalam web browser anda.

6. Page Tilte with Low Search Egine Visibility
>> Contoh yang buruk
Salah satu kesalahan yang sering kali dilakukan para designer web adalah masih memakai kata-kata yang umum dalam tagline mereka, seperti “Welcome”. Bahkan ada beberapa website yang masih memakai kata-kata yang umum seperti welcome tersebut di dalam penulisan Title ID di Home page, dan tentu hal ini yang sangat disayangkan. Karena selain akan menyulitkan search engine untuk mencari website anda, anda juga telah menyia-nyiakan 7 karakter dari 66 karakter yang disediakan untuk tagline di search engine. Jadi, sebisa mungkin hindari kata “welcome” atau apapun yang lazim digunakan, akan lebih baik langsung disebutkan nama perusahaan yang anda buatkan websitenya.
>> Contoh yang baik : www.pmi-jakarta.org
Website ini langsung menyebutkan nama instansi di Title ID tanpa kata-kata pendahulunya yang dianggap umum. Website ini juga memberikan tagline yang memang menggambarkan apa isi keseluruhan dari page tersebut, yakni “Darah Sumber Kehidupan”. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah tagline berbeda dengan motto instansi. Tagline menjelaskan apa isi dari page tersebut sedangkan motto adalah kaidah yang harus dipegang oleh sebuah instansi dalam pekerjaannya.

7. Jangan buat tampilan seperti iklan
>> Contoh yang buruk
Buka kapanlagi.com untuk mencari berita? Mengecewakan. Karena saat mengklik menu “berita” yang keluar adalah iklan Syahrini dan harus menunggu 15 detik untuk ke page selanjutnya. Yang mau saya cari berita bukan iklan Syahrini! Dan setelah menunggu 15 detik lalu apa yang terjadi? Berita yang muncul sedikit sekali dan malah page-nya penuh dengan iklan yang bergerak-gerak, berganti gambar, dan lain-lain. Lalu apa yang akan dilakukan oleh user saat menemukan web seperti ini?? Tinggalkan saja webnya!
Oleh karena itu, janganlah membuat website yang dimana-mana penuh dengan iklan yang berganti-ganti gambar atau bergerak-gerak atau berkelap-kelip karena tetap saja user akan malas melihatnya dan memilih untuk tidak menghiraukannya.maka jangan buat sesuatu di web anda dengan tampilan seperti iklan-iklan tersebut.
>> Contoh tampilan yang baik
Ini salah satu contoh baiknya. Ketika anda ingin mencari berita, di website ini disediakan pilihan news yang anda inginkan. Dan satu hal yang lebih membuat web ini nyaman adalah tidak ada penempatan iklan yang terlalu banyak dan tata letaknya yang rapih, tidak ada iklan yang muncul di sana-sini.

8. Ikuti Conventions
“Innovate when you know you have a better idea (and everyone you show it to says “Wow!”), but take advantage of conventions when you don’t.”  (Roger Black, Don’t Make me Think)
Sebuah home page dari website harus memenuhi peratanyaan standar dari user, seperti :
  • Where is the button?
  • What should I do first?
  • Where am I?
  • Which is clickable?
  • What can I get in here?
Dan website ini tidak menjawab semua pertanyaan saya, sangat membingungkan berada dalam website ini. Apa maksudnya website ini? Apa yang bias saya cari di sini? Kotak search saja tidak ada! Dan ternyata ada beberapa yang bias diklik di web ini. Saya ambil contoh mengklik tulisan “Welcome to Indonesia”. Dan saya pindah halaman. Terbuka page yang sangat panjang penuh dengan teks dan tanpa ada button yang terlihat oleh saya. Sampai kepada bagian akhir page baru ada tulisan “back to home” .. Hal ini sangat memusingkan bagi user. Berinovasilah ketika anda yakin anda memiliki ide yang lebih baik dimana banyak orang akan mengatakan Wow!! Tapi jika anda tidak yakin , sebaiknya ikuti saja Konvensi-nya.
Website PELNI ini termasuk mengikkuti Conventions menurut saya, karena :
  1. Sangat jelas yang mana section dan subsection serta clickable.
  2. Pembedaan warna membuat user lebih mudah menggunakan web site ini dan pengelompokkannya memudahkan user mencari info yang diinginkan.
  3. Apa yang ada di home page sangat bermanfaat untuk user yang ingin bepergian dengan PELNI dan ingin tahu lebih jauh tentang pelayanan PELNI saat ini.
9. Opening New Browser Window
Pada website ini ketika kita ingin memberikan review tentang suatu tempat weisata, kita harus login facebook terlebih dahulu. Tapi kenapa harus di window baru? Kenapa tidak membuka tab baru saja?
Membuka tab baru lebih meudahkan user untuk berpindah ke page sebelumnya karena dapat dengan mengarahkan ke tab sebelahnya. Lain halnya dengan membuka window yang baru, akan sangat sulit bagi user untuk pindah ke page sebelumnya.
Dalam website ini ketika mengklik icon facebook, maka akan terbuka tab baru untuk membuka facebook. Kondisi ini akan membuat user lebih nyaman, karena dia pnya pilihan untuk pindah ke page sebelumnyad dengan mudah.

10.  Not Answering User Questions
Bagi saya website ini membingungkan karena tidak ada tagline yang jelas tentang apa isi dari page tersebut, Dan Title ID adalah The Velvel Shop, kata Shop membuat saya berpikir ini adalah salah satu tempat belanja online namun ternyata tidak. Tidak ada barang-barang yang dijual di website ini, hanya ada pemain-pemain music dan foto-foto. Dan tidak ada search box yang membuat saya bertanya apakah yang harus saya lakukan pertama kali? Dan tidak ada pilihan untuk searching hanya ada pilihan  untuk browsing.

No comments: